Laporan Akhir Percobaan 2

 

  [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]





1. Jurnal [kembali]





2. Alat dan Bahan [kembali]

1.    Gerbang logika XOR 2 input

2.    Gerbang logika AND 3 input

3.    Gerbang logika OR 2 input

4.    Saklar SPDT

5.    Resistor

6.    LED

7.    VCC

8.    Ground




3. Rangkaian Simulasi [kembali]








4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]

Pada percobaan ini terdapat 2 buah rangkaian yang tiap rangkaian terdiri dari 4 buah Saklar SPDT, 1 buah Vcc, 1 buah gerbang AND dengan 3 input, 1 buah gerbang OR dengan 2 input, 1 buah gerbang XOR dengan 2 input, 1 buah LED,1 buah resistor dan 1 buah ground. Apabila switch SPDT terhubung dengan sumber Vcc maka akan berlogika 1 dan apabila switch SPDT terhubung dengan Ground maka akan berlogika 0.

Pada gerbang XOR outputnya akan berlogika 1 ketika salah satu inputnya berlogika 1 atau kedua input berbeda, dan akan berlogika 0 ketika kedua inputnya sama. Gerbang AND outputnya akan berlogika 1 hanya ketika semua inputnya berlogika 1. Kemudian gerbang OR outputnya akan berlogika 1 ketika ada inputnya yang berlogika 1, dan akan berlogika 0 ketika semua inputnya berlogika 0.

Pada rangkaian pertama (B, D, A, C’, dan D) pada saat semua saklar A, B, C, dan D terhubung ke ground, maka semua kaki pada inputan xor akan berlogika 0, sehingga outputnya berlogika 0. Lalu pada kaki inputan gerbang AND berlogika 010, sehingga outputnya berlogika 0.Selanjutnya output dari kedua gerbang tersebut akan menjadi inputan gerbang OR, yang mana semua kaki inputan gerbang OR berlogika 0, sehingga outputnya berlogika 0. Karena berlogika 0, maka tidak ada arus yang melewati LED, Sehingga LED mati.

Pada rangkaian kedua (B, D, A, B, dan C’) pada saat semua saklar A, B, C, dan D terhubung ke ground, maka semua kaki pada inputan xor akan berlogika 0, sehingga outputnya berlogika 0. Lalu pada kaki inputan gerbang AND berlogika 010, sehingga outputnya berlogika 0.Selanjutnya output dari kedua gerbang tersebut akan menjadi inputan gerbang OR, yang mana semua kaki inputan gerbang OR berlogika 0, sehingga outputnya berlogika 0. Karena berlogika 0, maka tidak ada arus yang melewati LED, Sehingga LED mati.

Kedua rangkaian pada percobaan 2 ini akan membentuk output yang sama dengan beberapa kondisi input awal sesuai yang terdapat pada jurnal. Jika rangkaian A memiliki ouput logika 1 maka rangkaian B juga akan memiliki output logika 1. Sebaliknya, jika rangkaian A memiliki ouput logika 0 maka rangkaian B juga akan memiliki output logika 0.


5. Video Rangkaian [kembali]





6. Analisa [kembali]

Percobaan 2: Jelaskan bagaimana mendapatkan H1 dan H2 menggunakan aljabar Boolean dan Peta Karnaugh.

Pada percobaan 2, terdapat fungsi :

Dengan menggunakan Peta Karnaugh dan aljabar Boolean fungsi di atas dapat disederhanakan menjadi :

untuk mendapatkan H1 dan H2 menggunakan aljabar Boolean dan Peta Karnaugh, dapat dilakukan penyederhanaan seperti gambar di atas.

 

Pada percobaan ini terdapat dua buah rangkaian. Rangkaian pertama memiliki input awal B, D, A, C’, dan D. Sedangkan untuk rangkaian kedua memiliki input awal B, D, A, B, dan C’. Untuk rangkaian pertama inputan awal B dan D melewati gerbang logika XOR, sedangkan input dari A, C’, dan D melewati gerbang logika AND. Kemudian output dari BD dan AC’D akan melewati gerbang logika OR untuk menentukan kondisi output dari rangkaian. Sedangkan untuk rangkaian kedua inputan awal B dan D melewati gerbang logika XOR, sedangkan input dari A, B, dan C’ melewati gerbang logika AND. Kemudian output dari BD dan ABC’ akan melewati gerbang logika OR untuk menentukan kondisi output dari rangkaian.

Berikut contoh tiga buah contoh kondisi teratas pada praktikum :


Kondisi 1

Berdasarkan data pada tabel nomor 1, untuk kondisi 1 memiliki input awal yaitu A=0, B=0, C=0, dan D=0. Sehingga didapatkan:


Keterangan:

 D = B dan D terhubung ke gerbang XOR

C’        = Input C’ adalah kebalikan dari input C

 

 

Dari hasil perhitungan di atas, maka didapatkan:

Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil H1 dan H2 yang didapatkan dari simulasi rangkaian dengan hasil perhitungan dari persamaan adalah sama yaitu berlogika ‘0’. 

 

Kondisi 2

Berdasarkan data pada tabel nomor 2, untuk kondisi 2 memiliki input awal yaitu A=1, B=0, C=0, dan D=0. Sehingga didapatkan:

Keterangan:

 D = B dan D terhubung ke gerbang XOR

C’        = Input C’ adalah kebalikan dari input C

Dari hasil perhitungan di atas, maka didapatkan:

Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil H1 dan H2 yang didapatkan dari simulasi rangkaian dengan hasil perhitungan dari persamaan adalah sama yaitu berlogika ‘0’.

 

 

Kondisi 3

Berdasarkan data pada tabel nomor 3, untuk kondisi 3 memiliki input awal yaitu A=0, B=1, C=0, dan D=0. Sehingga didapatkan:

Keterangan:

 D = B dan D terhubung ke gerbang XOR

C’        = Input C’ adalah kebalikan dari input C

 

Dari hasil perhitungan di atas, maka didapatkan:

 

Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil H1 dan H2 yang didapatkan dari simulasi rangkaian dengan hasil perhitungan dari persamaan adalah sama yaitu berlogika ‘1’. 

Berdasarkan percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil H1 dan H2 percobaan secara langsung menggunakan software, dengan hasil H1 dan H2 yang didapat dengan menggunakan rumus penyerderhanaan aljabar Boolean dan Peta Karnaugh adalah sama. Karena rangkaian 1 dan rangkaian 2 pada percobaan 2 ini merupakan hasil penyederhanaan dari aljabar Boolean dan Peta Karnaugh. Hal ini dapat dibuktikan melalui kesamaan hasil H1 dan H2 yang didapatkan dari penyederhanaan dengan aljabar Boolean dan Peta Karnaugh dengan hasil simulasi. 



7. Link Download [kembali]

File Rangkaian klik disini

Video Simulasi Rangkaian klik disini

HTML klik disini
































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar