Untuk membuat RANGKAIAN DISPENSER OTOMATIS, diperlukan:
1.Resistor
Resistor berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran
listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Cara
menghitung nilai dari resistor yaitu dengan melihat warna pita dari
resistor tersebut. Umumnya resistor memiliki 4 sampai 6 pita.
2.Transistor NPN
Transistor
adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus
dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.
3.Relay
Relay
adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
4.Baterai
Berfungsi untuk mensuplai tegangan pada rangkaian.
5.LED
LED berfungsi sebagai indikator air telah penuh dan suhu telah sesuai.
6.Ground
Ground berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke
bumi atau tanah.
7.NTC
Berfungsi sebagai penghitung suhu sehingga mempengaruhi resistansinya.
8.Op amp
Berfungsi sebagai penguat tegangan pada rangkaian.
9.Peltier
Berfungsi
sebagai termoelektrik yang dapat mengubah energi listrik menjadi panas
dan dingin yang digunakan untuk pendingin atau pemanas air.
Selain digunakan sebagai penguat, transistor
biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian
elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor
akan mencapai titik jenuh. Pada titik jenuh ini transistor mengalirkan
arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor
seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat
kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada
kondisi ini transistor dalam keadaan cut off sehingga tidak ada arus
dari kolektor ke emitor.
Pembagi Tegangan
Pembagi Tegangan adalah suatu rangkaian sederhana yang mengubah tegangan
besar menjadi tegangan yang lebih kecil. Fungsi dari Pembagi Tegangan
ini di Rangkaian Elektronika adalah untuk membagi Tegangan Input menjadi
satu atau beberapa Tegangan Output yang diperlukan oleh Komponen
lainnya didalam Rangkaian. Hanya dengan menggunakan dua buah Resistor
atau lebih dan Tegangan Input, kita telah mampu membuat sebuah rangkaian
pembagi tegangan yang sederhana.Pada dasarnya, Rangkaian Pembagi Tegangan terdiri dari dua buah resistor yang dirangkai secara Seri.
Peltier
Cara kerja peltier adalah, jika peltier disambungkan ke arus DC
, lempengan pertama akan menyerap panas, dan lempengan kedua akan
mengeluarkan panas. Lempengan yang menyerap panas akan memberikan efek
pendinginan atau pembekuan. Sedangkan lempengan di baliknya akan
menghasilkan panas.
Lempengan yang mengahasikan efek pendinginan atau pembekuan, berada di bagian yang bertuliskan kode angka peltier. Sedangkan lempengan di baliknya yang berfungsi untuk membuang panas,
berada di baliknya, biasanya di sambungkan dengan heatsink dengan
tambahan thermal paste.
NTC
Thermistor adalah salah satu jenis Resistor yang nilai resistansi atau
nilai hambatannya dipengaruhi oleh Suhu (Temperature). Thermistor
merupakan singkatan dari “Thermal Resistor” yang artinya adalah Tahanan
(Resistor) yang berkaitan dengan Panas (Thermal). Thermistor terdiri
dari 2 jenis, yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
Contoh perubahaan Nilai Resistansi Thermistor NTC saat terjadinya
perubahan suhu disekitarnya (dikutip dari Data Sheet salah satu Produsen
Thermistor MURATA Part No. NXFT15XH103), Thermistor NTC tersebut
bernilai 10kΩ pada suhu ruangan (25°C), tetapi akan berubah seiring
perubahan suhu disekitarnya. Pada -40°C nilai resistansinya akan menjadi
197.388kΩ, saat kondisi suhu di 0°C nilai resistansi NTC akan menurun
menjadi 27.445kΩ, pada suhu 100°C akan menjadi 0.976kΩ dan pada suhu
125°C akan menurun menjadi 0.532kΩ. Jika digambarkan, maka Karakteristik
Thermistor NTC tersebut adalah seperti dibawah ini :
Penguat Non-inverting (Op Amp)
Rangkaian untuk penguat non-inverting adalah
seperti yang ditunjukkan gambar (3).
Gambar 3
Rangkaian Penguat
Non-Inverting
Penguat tersebut
dinamakan penguat non-inverting karena masukan dari penguat tersebut adalah
masukan non-inverting dari Op Amp. Tidak seperti penguat inverting, sinyal
keluaran penguat jenis ini sefasa dengan sinyal masukannya. Seperti pada
rangkaian penguat inverting syarat ideal sebuah penguat adalah tegangan masukan
sama dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga. sehingga dari rangkaian
tersebut dapat diperoleh rumus penguat adalah sebagai berikut :
Substitusi persamaan (5) dan (6) ke persamaan
(1) sehingga diperoleh
Rangkaian penguat
inverting maupun non-inverting biasanya menggunakan IC Op-Amp 741.
Peltier
akan aktif jika suhu besar dari 14 C karena tegangan dari input akan mengalir ke NTC yang menggunakan rangkaian pembagi tegangan, yang outputnya akan mempengaruhi tegangan yang akan masuk ke op amp, lalu op amp akan memperbesar tegangan pada base transistor yang telah diatur agar cukup untuk mensaturnasi transistor sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan tegangan pada relay sehingga relay on, peltier, dan kipas pun hidup.
Apabila suhu belum
kecil dari 14 C maka transistor tidak akan bekerja karena kurangnya tegangan pada base transistor untuk mesaturnasikan transistor dan menyebabkan relay off karena tidak mendapatkan perbedaan tegangan sehingga peltier & kipas pun mati tetapi mengidupkan
indikator air dingin (LED).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar